Pembangunan Danau Toba Sambut Wisatawan Dunia

Masa pemerintahan presiden Joko Widodo, terbentuk suatu rencana untuk membangun 10 Bali baru di Indonesia. Melalui keinginan tersebut kebutuhan untuk melakukan pembangunan dan pengembangan di banyak obyek wisata daerah dilakukan. Sudah setahun penuh ini presiden melakukan kunjungan dan menilai secara langsung bagaimana kondisi obyek wisata yang akan dibangun dan dikembangkan. Mewujudkan impian untuk membuka 10 Bali baru memang menjadi tantangan tersendiri agar Indonesia semakin dikenal oleh negara dunia. Awal bulan Maret ini Presiden berencana berkunjung ke Danau Toba, danau terbesar di Pulau Sumatra ini memang menjadi kandidat yang kuat. Sebab danau terbesar ini masuk ke dalam kategori obyek wisata terbaik diantara sembilan obyek wisata kuat lainnya. Selain berkunjung ke Danau Toba, Presiden juga sudah membuat jadwal kunjungan ke sembilan tempat lainnya. Dikabarkan pula bahwa Danau Toba menjadi pusat fokus utama dalam pembangunan dan pengembangan obyek wisata. Prioritas ini dilakukan untuk mempermudah tujuan target 20 juta kunjungan wisman di tahun 20189 nanti. Berbagai Tempat yang Akan Dikunjungi Presiden Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memang memiliki niatan kuat untuk memperbaiki beberapa obyek wisata terkenal yang sudah ada. Beberapa tempat wisata yang sudah memiliki nama berikut menunggu untuk dikunjungi beliau, yaitu: 1. Tanjung Lesung yang berada di Banten. 2. Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. 3. Tanjung Kelayang di kawasan Belitung. 4. Labuan Bajo di provinsi Nusa Tenggara Timur. 5. Mandalika yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Timur. 6. Dan beberapa tempat wisata lainnya. Presiden juga pernah menyempatkan waktu untuk berkunjung dan melihat secara langsung ke Raja Ampat. Seperti yang Kita ketahui bersama Raja Ampat menjadi salah satu destinasi wisata yang terbaik dari segi wisata bahari berdasarkan penilaian yang diberikan oleh CNN International 2015 lalu. Tujuan Peninjauan Presiden Secara Langsung Rencana besar menuju target yang tidak mudah ditembus, Presiden mengupayakan yang terbaik untuk pengembangan sektor wisata. Peninjauan yang dilakukan ke Danau Toba sendiri bertujuan untuk melihat perkembangan pembangunan yang dilakukan. Diharapkan dengan peninjauan langsung Presiden bisa mengetahui seberapa cepat perkembangan pembangunan yang sudah berlangsung. Kemudian mengetahui sampai dimana pembangunan tersebut dilakukan, jika ada kendala atau hambatan bisa mencari solusi bersama. Dilakukan percepatan pembangunan menjadi keputusan yang membantu progress perbaikan yang dilakukan pemerintah. Kemudian muncul penetapan terbentuknya: 1. Perpres Badan Otorita Toba, sekaligus 2. Perpres Percepatan Pembangunan Infrastruktur pada triwulan pertama tahun 2016. 3. Pada triwulan kedua kemudian disusul oleh Perpres Zona Badan Otorita. Semua penetapan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mempercepat proses pembangunan dalam sistem melengkapi. Pembangunan danau kemudian dikeroyok oleh semua badan yang ditetapkan Presiden sehingga hasilnya lebih cepat dirasakan. Memang menurut Juru Bicara Presiden, semua keputusan tersebut menjadi hak dari pemimpin negara untuk kepentingan seluruh rakyat. Bagaimanapun juga perkembangan dari sektor pariwisata mendatangkan manfaat besar bagi pemerintah daerah dan pusat. Masyarakat sekitar obyek wisata kelas dunia pun tidak luput dari manfaat perekonomian yang semakin membaik. Berbagai upaya perbaikan pun dilakukan seperti proyek pengelolaan sampah seefisien mungkin, pelebaran jalan tol Kuala Namu. Dilakukan pula pembangunan di Bandar udara yang lokasinya cukup dekat dengan Danau Toba. Proses pembangunan jalan menuju Pulau Samosir pun tidak luput dari perhatian untuk mengembangkan Danau Toba sebagai destinasi wisatawan dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.