Pantai Cemara Banyuwangi Menjadi Obyek Wisata Bahari Hijau

Nyaris semua daerah di Indonesia memiliki tujuan penting untuk mengembangkan sektor pariwisata di daerahnya masing-masing. Pariwisata yang berkembang baik dalam sebuah daerah terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat disana. Maka Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pun memiliki keinginan serupa untuk lebih meningkatkan sektor pariwisata. Demi mencapai tujuan tersebut maka dalam beberapa waktu ke depan rencananya akan dibuka destinasi wisata baru. Keberadaan destinasi wisata baru akan mampu menarik minat pengunjung untuk mampir dan melihat suguhan menarik apa yang akan diberikan. Pemerintah Daerah Banyuwangi kemudian memutuskan untuk Pantai Cemara yang akan dikembangkan maksimal sehingga menjadi tujuan wisatawan yang datang ke Kabupaten Banyuwangi. Ada beberapa alasan yang menjadikan pihak pemerintah kemudian melirik Pantai Cemara dengan segala potensinya yang masih tersirat. Tentunya dengan berbagai keunggulan yang dihadirkan akan mampu menarik jumlah pengunjung. Keunikan di Pantai Cemara Banyuwangi Pantai Cemara merupakan salah satu pantai yang dimiliki oleh Kelurahan Pakis, Kecamatan Kota Banyuwangi. Perjalanan untuk menuju ke pantai indah ini hanya akan memakan waktu sekitar 20 menit saja dengan kendaraan umum maupun pribadi. Keunikan terasa saat sampai di dekat kawasan pantai sebab melihat pemandangan deretan pohon cemara. Maka oleh masyarakat setempat kemudian disebut sebagai Pantai Cemara dan dikenal hingga sekarang. Pohon Cemara Udang bahkan bisa ditemui tumbuh dengan subur di dekat pantainya. Selain keunikan dari deretan pohon cemara udang, Pantai Cemara juga menjadi lokasi penangkaran penyu yang dilindungi. Penyu yang hendak bertelur akan menggali lubang telur tepat di bawah pohon cemara udang. Petugas konservasi akan melakukan pengambilan telur-telur tersebut menuju ke tempat penangkaran agar bisa menetas semua. Sehingga mencegah kemungkinan anak penyu di mangsa oleh pemangsanya saat baru keluar dari cangkang. Masa bertelur penyu-penyu biasanya akan mencapai puncak pada bulan Maret hingga bulan April. Sebagai lokasi konservasi penyu pengelolaan pantai selama ini berada di tangan Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi dan Kelompok Usaha Bersama atau KUB. Sepanjang tahun pihak KUB Pantirejo melakukan pelepasan sekitar 2.000 ekor penyu. Tercatat pada tahun 2015 lalu pihak KUB mampu melepaskan 2.350 ekor penyu yang sebelumnya tinggal di lokasi penangkaran. Melihat adanya pertumbuhan pohon cemara yang cukup subur, pihak pemerintah juga akan mengelolanya dengan baik. Ditargetkan akan menjadikan kawasan pantai tersebut sebagai hutan kota dengan vegetasi pohon cemara udang. Saat ini ada sekitar 16 ribu pohon cemara yang tumbuh dengan baik di sepanjang area pantai, sekitar 2,5 kilometer. Meski oleh Ketua KUB Pantairejo, yakni M. Muhyi, menuturkan bahwa awalnya pihak KUB menanam sekitar 18 ribu pohon cemara. Namun hingga sekarang hanya ada 16 ribu pohon sehingga 2 ribu diantaranya tidak dapat tumbuh sebagaimana mestinya. Meski begitu harapan untuk bisa menjadikan semua bibit pohon cemara tumbuh semua tetap ada. Apalagi pertumbuhan hutan cemara cukup maksimal dan mendekati harapan sehingga menjadikan Pantai Cemara sebagai obyek wisata bahari yang hijau. Semakin hari jumlah pengunjung yang datang ke Pantai Cemara terus mengalami peningkatan, sehingga oleh KUB Pantairejo. Memutuskan untuk membagi pantai hijau ini menjadi dua zona utama yang memiliki fungsi berbeda. Satu zona difungsikan sebagai zona umum yang bisa dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan dari berbagai daerah. Sementara zona satunya merupakan zona khusus yang difungsikan sebagai lokasi penangkaran penyu yang tidak dibuka secara umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.