Mayoritas penduduk Indonesia memang menjadi pemeluk dari agama Islam, namun pada kenyataannya memang membutuhkan perjalanan yang sangat panjang hingga akhirnya Islam bisa masuk ke tanah air, mengingat sebelumnya kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia memang beraliran Hindu Budha, bukan hal yang sulit untuk mengidentifikasi hal ini bisa dilihat dari beberapa peninggalan yang masih ada hingga sekarang, diantaranya adalah candi-candi yang ada dan juga prasasti. Bagi Anda yang mengalami kepenatan karena pekerjaan atau aktifitas belajar sebenarnya memang diwajibkan untuk sebentar saja mengambil waktu liburan. Ada beberapa jenis pilihan wisata yang dapat dilakukan, diantaranya adalah mengunjungi obyek wisata alam, yaitu dengan datang ke pantai, gunung, air terjun atau yang lainnya. namun selain dari pilihan wisata alam sendiri satu lagi wisata yang juga akan menenangkan hati Anda adalah dengan mengunjungi tempat wisata religi. Kebanyakan diantara anak muda memang kurang senang dengan pilihan obyek yang satu ini, mengingat kurang gaul dan merasa tak ada apa-apa yang bisa didapatkan, sebaliknya bagai orang tua berwisata ke beberapa makam atau bangunan sejarah sama dengan silaturahmi mencari pahala, bahkan beberapa orang yang percaya akan sesuatu mistis akan menganggap disini sumber berkah dan rejeki dengan beberapa cara yang kurang masuk akal. Jika kamu sendiri tergolong sebagai orang yang senang untuk belajar sejarah maka ada satu kawasan yang patut untuk didatangi yaitu masjid Laweyan Solo. Kota Solo yang juga menjadi tempat asal dari Presiden RI saat ini yaitu Jokowi memang menawarkan banyak obyek wisata yang berhubungan dengan sejarah dan juga budaya. Dilihat dari tampilan bangunannya mungkin banyak yang tau bahwa ini sebenarnya adalah masjid, mengingat bangunan yang satu ini lebih mirip sebagai rumah singgah biasa dengan cat berwarna hijau. Namun ternyata ada sejarah panjang dibalik pembangunan tempat ibadah umat muslim yang satu ini di Solo. Tempat yang satu ini dulunya adalah sebuah kediaman putra Majapahit terakhir atau yang dikenal sebagai Brawijaya V. Ia memiliki bangunan yang cukup panjang, seiring dengan berjalannya waktu datanglah para wali yang dulu juga melakukan siar untuk menyebarkan agama islam yang ada di Indonesia yaitu Sunan Kalijaga. Hubungan antara cucu dari putra Brawijaya V dengan sunan tersebut nyatanya memberikan dampak yang cukup positif, ia mulai mendalami tentang islam dengan belajar shalat dan juga mengaji. Hal inilah yang membuatnya merubah yang dulunya dijadikan sebagai tempat untuk pemujaan Hindu Budha menjadi bangunan ibadah untuk umat islam atau masjid. Memang membutuhkan perjuangan yang tak mudah dalam meyakinkan bangsa Indonesia untuk mau memeluk agama islam, mengingat Hindu Budha dulunya masih sangat kental, sehingga tak jarang pula budaya islam juga masih di lekati dengan beberapa gaya Hindu dan Budha hingga saat ini. Keberadaan bangunan masjid pertama yang ada di Jawa tengah tersebut kemudian dijadikan sebagai tempat unt7uk syi’ah dalam menyebarkan agama islam secara lebih luas lagi. Tepatnya di tahun 1960, presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno bahkan pernah mengeluarkan sebuah surat yang menyatakan bahwa 4 bangunan masjid yang ada di Indonesia termasuk sebagai masjid negara, salahnya satunya adalah Masjid Laweyan yang ada di Solo ini, meskipun beberapa kali dilakukan renovasi pada dasarnya tak banyak yang diubah, karena mereka tetap mempertahankan ciri khas utama yaitu bangunan Hindu-Jawa yang masih melekat di dalamnya.
- Home
- Mengintip Sejarah Keberadaan Masjid Laweyan Solo, Bangunan Masjid dengan Konsep Hindu -Jawa