Ranu Pani, Persinggahan Terakhir Menuju Puncak Semeru

Pernahkah anda merasakan sensasi berada di tempat tertinggi? Bagi anda yang seorang pendaki tentunya tidak asing dengan sensasi berada di tempat tertinggi, namun setinggi apakah tempat yang pernah anda daki? Apakah anda pernah mendaki salah satu gunung tertinggi yang ada di Jawa? Jika iya, maka sepertinya anda sudah tidak asing lagi dengan gunung Semeru. Ya, gunung tertinggi di Jawa ini menjadi salah satu gunung yang wajib di daki para pendaki yang suka tempat tinggi. Kepopuleran gunung Semeru di mata para penikmatnya seperti para pendaki dan travellers memang tidak pernah lekang ole waktu, keindahan pemandangan yang akan di dapat saat sudah berrada di puncak juga saat di perjalanan menuju Semeru. Ada hal yang menarik tentang Semeru ini yaitu terteletak sebuah Desa yang bernama Desa Ranu Pani yang merupakan desa tertinggi yang terletak di puncak gunung Semeru tepatnya berada di kabupaten Lumajang Kecamatan Sendoro. Desa ini biasanya di jadikan sebagai tempat singgah para pendaki yang hendak ke puncak gunung Semeru yakni Mahameru, juga sebagai tempat bagi para pendaki untuk melakukan pemeriksaan dan laporan. Ini adalah desa yang tertinggi, bagaimana tidak karena ketinggian tersebut berada pada angka dua ribu seratus meter di atas permukaan laut. Selain digunakan sebagi tempat singgah para pendaki saat menuju puncak gunung yaitu Mahameru, desa ini juga memiliki kehidupan seperti desa-desa lain pada umumnya, namun yang membedakan hanyalah fakta bahwa desa ini merupakan desa terakhir menuju puncak Semeru dan salah satu gunung tertinggi yang ada di Indonesia. Bukan hal itu saja yang membuat Desa Ranu Pani ini menjadi begitu istimewa, penduduk yang hidup disana merupakan penduduk suku Tengger. Yang menetap dan memiliki kehidupan di Desa Ranu Pani dengan luas wilayah 500 Hektar yang berbatasan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Populasi penduduk di Desa tersebut sekitar seribu tiga ratus jiwa. Penduduk desa ini merupakan petani dengan mayoritas komoditas yang di tanam ialah kubis, kentang, dan daun bawang. Meskipun demikian, pada jaman dahulu tepatnya pada tahun 1990-an komoditas utama dari desa ini merupakan bawang putih dan menjadi hasil pertanian yang sangat terkenal dan menjadi primadona desa tersebut. namun seiring dengan adanya penyakit tanaman bawang putih menjadi tergeser dan tergantikan oleh komoditas tersebut di atas. Ranu Pani masih memiliki pesona lain yang tidak dapat di tolak, yaitu pesona tiga danau Ranu pani yang sudah sangat terkenal. Ketiga danau tersebut adalah Ranu Pani, Ranu Kumbolo, dan Rani Regulo. Ketiganya memiliki daya pikat yang menakjubkan bagi para pengunjung. Ketiga danau tersebut memiliki pemandangan yang indah dan akan memanjakan mata anda. Ketiga danau tesebut juga termasuk ke dalam rute pendakian gunung Bromo dan gunung Semeru. Luas danau Ranu Pani dan ranu Regulo hampir sama luasnya dan di pinggir kedua danau tersebut telah di jadikan berbagai fasilitas penginapan seperti rumah dan igloo. Ini akan menjadi sempurna untuk menikmati pemandangan danau dan melihat pemandangan gunung Semeru secara dekat. Sedangkan untuk danau Kumbolo, luasnya lebih luas dari pada kedua danau tersebut, selain itu, danau ini juga terletak lebih tinggi dari pada kedua danau tersebut. Di pinggir danau ini para pendaki bisa membuat kemah untuk beristirahat sebelum mencapai puncak pendakian mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.