Aneka Rujak Menjadi Menu Andalan di Warung Men Runtu, Wajib Coba Nih!

Letaknya yang berada di sebelah timur Pulau Jawa, Bali menjadi salah satu primadona wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara. Berbagai obyek wisata bisa kita temukan di Pulau Bali mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata hiburan, wisata belanja, hingga wisata kuliner. Berkunjung ke suatu tempat rasanya tak lengkap jika belum mencicipi aneka kuliner yang terdapat di daerah tersebut. Jika berkunjung ke Bali sempatkan untuk mampir ke Warung Men Runtu ya! Lokasinya berada di Jalan Sekuta No. 32 C, Sanur, Denpasar, Bali. Warung kuliner sangat cocok untuk kamu yang sedang mencari masakan lokal dengan rasa yang menggugah selera. Warung Men Runtu didirikan pada tahun 2015 silam oleh Ida Ayu Kade Wisakha Dewi. Salah satu yang menjadi menu andalan dari warung ini adalah aneka rujak khas Bali yang membuat pengunjungnya ketagihan. Sekitar ada 15 makanan yang disediakan di Warung Men Runtu mulai dari rujak kuah pindang, rujak kuah gula Bali, rujak bulung boni, hingga tipat bulung boni. Selain rujak, ada juga menu lainnya yang bisa dijadikan sebagai pilihan seperti tipat cantok, tipat plecing, dan lain sebagainya. Untuk menu plecing sendiri dibuat benar – benar fresh beda dengan tempat lainnya. Biasanya kalau di tempat lain menggunakan bumbu yang sudah jadi namun di Warung Men Runtu, bumbu yang digunakan di uleg terlebih dahulu saat ada yang pesan.   Bumbu – bumbu yang digunakan pun cukup sederhana mulai dari cabai besar dan cabai kecil, garam, gula, tomat, terasi dan jeruk limau. Jika bumbu tersebut sudah di siapkan semuanya, kemudian di rebus sebentar. Wangi terasi bakar dan jeruk limau memberi kesegaran dan rasa gurih yang memikat. Selain menu yang sudah disebutkan diatas, ada juga menu lainnya yang wajib banget untuk kamu cicipi yaitu Kuah Base Genep yang kuahnya menggunakan base genep yang merupakan bumbu khas Bali. Bumbu tersebut dimasak bersamaan dengan sayap ayam dan ceker. Sepintas hidangan ini mirip dengan soto ayam karena kuahnya yang sedikit berwarna kekuningan dan tanpa santan. Namun rasanya lebih kaya karena rempah – rempah yang digunakan. Gurih, pedas, asin, menyatu sempurna dan terasa pas di lidah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.