Serabi Ngampin Ambarawa, Kuliner Khas Semarang yang Sudah Ada Sejak Lama

Kuliner Semarang menyajikan berbagai jajanan yang beraneka ragam sesuai dengan ciri khas dari daerah tersebut seperti salah satunya adalah Serabi Ngampin yang banyak terdapat di daerah Ambarawa tepatnya di Jalan Desa Ngampin. Surabi atau Serabi merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang sudah tak asing lagi terdengar di telinga. Selain rasanya yang khas, jajanan yang terbuat dari tepung beras itu juga banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia dengan ciri khasnya masing – masing tak terkecuali di daerah Ambarawa. Daerah yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Semarang itu juga memiliki serabi yang khas yaitu Serabi Ngampin. Para penjual biasanya menjajakan Serabi Ngampin itu di warung yang berukuran 2 x 3 yang letaknya berada di pinggir jalan. Biasanya saat akhir pekan atau liburan, warung – warung di sepanjang jalur Ambarawa – Magelang itu selalu ramai dikunjungi oleh para pembeli. Salah seorang penjual Serabi Ngampin yang bernama Sutarmi menuturkan jika ia sudah berjualan serabi dari 20 tahun yang lalu dan mendapatkan resep untuk membuat serabi kucur dari sang nenek karena waktu kecil ia sering ikut neneknya membuat serabi. Saat ini kios Serabi Ngampin Sutarmi berada di depan gerbang Lingkungan Seneng, Desa Ngampin. Biasanya Sutarmi membuat dan menjajakan serabi nya di bulan Ramadhan atau bulan Sya’ban saja. Seperti layaknya kue serabi pada umumnya, Serabi Ngampin juga terbuat dari olahan tepung beras yang dikukus dengan tungku. Namun, yang membedakan antara serabi Ngampin dengan serabi pada umumnya adalah ukuran dan campuran kuahnya. Berbeda dengan serabi Notokusman maupun serabi dari Bandung yang memiliki ukuran yang besar, Serabi Ngampin justru memiliki ukuran kecil – kecil saat disajikan. Selain itu juga serabi Ngampin disajikan dengan menggunakan kuah yang terbuat dari santan dan gula Jawa. Pada saat proses pengolahan, Sutarmi masih mempertahankan ciri khas nya saat memasak serabi yaitu menggunakan tungku tanah liat dan kayu bakar. Tak hanya itu saja, kuah yang dihasilkan terbuat dari santan murni dan gula merah yang dicairkan sehingga menambah kelezatan dan kenikmatan kuliner yang satu ini. Untuk adonan serabi nya pun bervariasi warnanya yakni cokelat, putih dan hijau. Warna – warna tersebut dikombinasikan sehingga menghasilkan perpaduan serabi yang cantik. Jika ingin memasak serabi pertama yang harus dilakukan adalah menuangkan adonan yang berwarna putih supaya tidak lengket. Menuangkan adonannya pun cukup setengah sendok takar saja lalu kemudian ditutup agar bisa mekar serabinya. Para pelanggannya bisa request seberapa banyak kuah yang ingin dituangkan ke dalam serabi matang tersebut. Untuk satu porsi  serabi yang dijual oleh Sutarmi adalah mulai dari Rp. 1.000.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.