Terima Kucuran Dana Desa Kawasan Hegarmukti Cikarang Jadi Destinasi Wisata

Sebuah berita baik tentang rencana rekonstruksi kawasan rawa menjadi kawasan wisata akan didengar oleh warga Bekasi. Cikarang akan memiliki kawasan wisata baru. Kabarnya kawasan Hegarmukti di Cikarang Pusat, Bekasi adalah tempat yang akan disulap menjadi kawasan wisata tersebut. Hal ini didukung oleh adanya kucuran dana dari pemerintah pusat melalui Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Hal ini dipercaya akan meningkatkan potensi perekonomian daerah tersebut. Menteri Desa, Marwan Fajar mengatakan, “Kucuran dana desa akan jadikan Hegarmukti menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi,” Minggu(14/2/2016). Sang Menteri, Marwan menyambut baik rencana ini dan pembangunan irigasi di kawasan Hegarmukti. Pembangunan ini akan berdampak bagi pengairan daerah setempat dan juga menjadikannya kawasan wisata yang dapat mendorong gairah perekonomian di Hegarmukti. Gambaran awal dari potensi wisata ini adalah ketika mengunjungi kawasan Hegarmukti, pengunjung akan disambut dan disuguhi alunan nada gamelan yang mengalun lembut dari depan rumah singgah Bale Panyindangan Jaga Satru. Ini merupakan bentuk apresiasi kebudayaan warga setempat. Rumah singgah Bale Panyindangan itu dibangun dari nangka tua dan dipakai untuk menyambut kedatangan Bapak Menteri Desa, Marwan Jafar. Material utama dari nangka tua ini merupakan warisan turun temurun dari empat generasi yang lalu. Tahun 2015 lalu, kawasan Hegarmukti ini mengalokasikan dana untuk pembangunan turab dan irigasi. Pembangunan turab dilakukan di situ Rawa Binong sepanjang 1100 meter dari luas keseluruhannya seluas 95 ribu meter persegi. Rawa luas itu seperti menjadi oase bagi masyarakat Bekasi. Ada saja pemancing yang datang ke sana setiap harinya. Bahkan di sana sering diselenggarakan lomba memancing. Lurah Hegarmukti, Jamad Jais pun mengaku akan terus memaksimalkan potensi wisata di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Gejala ini menjadi pemicu untuk memunculkan salah satu potensi wisata yang bisa dikembangkan adalah wisata air. Upaya rekonstruksi wilayah ini bertujuan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar situ. Sang lurah mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat dalam rencana rekonstruksi ini. Demikian lurah Hegarmukti mengatakan harapannya, “Dorongan dan bantuan dari pusat kami harapkan agar menjadi tempat wisata dan kampung adat yang bermanfaat bagi masyarakat”, “Sang lurah, Jamad Jais menambahkan bahwa ke depannya di setiap sisi situ akan ditanami pohon-pohon langka untuk kepentingan Pendidikan. Yang sedang diusahakan untuk saat ini adalah menanam pohon binong sebagai tanda khusus dari situ tersebut yang memang bernama Rawa Binong. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Research Institute of Human and Nature (RIHEN), Rawa Binong dikatakan menjadi situ yang paling ideal dari 187 setu di Jakarta menyangkut perihal pemanfaatannya. Rumah singgah yang dibangun persis terletak di depan situ Rawa Binong. Staff desa setempat, Salim mengatakan bahwa rumah ini terbuat dari pohon nangka tua. Meski pembangunannya baru, material utama Rumah singgah berasal dari 4 generasi yang lalu. Rumah singgah ini diintensikan untuk menjadi rumah bersama bagi warga Hegarmukti. Menjadi tanda bahwa rumah ini menjadi kepemilikan bersama. Rumah tersbut juga menjadi semacam tempat berkumpul bersama bagi warga terutama saat bulan purnama. Sudah menjadi budaya bahwa pada saat bulan purnama warga lek-lekan (tidak tidur) semalam suntuk dalam acara Ritual Ngabumbang. Semoga saja rencana ini betul-betul bisa mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar sehingga potensi wisata bisa berdampak baik dan mempertahankan warisan budaya setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.