Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki banyak pulau. Bahkan sebelumnya Indonesia diketahui memiliki banyak kerajaan yang sangat berjaya. Jika di kawasan Pulau Jawa terkenal dengan adanya Kerajaan Majapahit, maka di Pulau Timor Anda bisa menemukan Kerajaan Boti yang dipercaya sebagai sebuah Kerajaan di Pulau Timor. Kerajaan Boti sangat dipercaya dan masih berdiri hingga sekarang dengan masyarakat Boti didalamnya. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat dengan masyarakat Boti, berikut ulasannya:Mengosongkan Kolom Agama Mengosongkan kolom agama merupakan hal unik masyarakat Boti. Hal seperti ini bertujuan agar masyarakat Boti tetap mengingat dan menghargai kebudayaan dari leluhur mereka meskipun saat ini sudah memasuki era modern. Umumnya kolom agama di KTP masyarakat Boti itu masih dibiarkan kosong karena mereka masih tetap menjaga kepercayaan terhadap Para Dewa dan leluhur. Di dalam kehidupan masyarakat Hindu pastinya Anda mengenal sebutan Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan juga Dewa Siwa sebagai 3 Dewa utama, berbeda halnya dengan masyarakat Boti. Dalam kepercayaan masyarakat Boti, Uis Pah dan Uis Neno dikenal sebagai Dewa yang menaungi kehidupan masyarakat Boti.Melarang Potong Rambut Keunikan lainnya adalah adanya larangan untuk memotong rambut. Hal seperti ini masih berlaku di kalangan masyarakat Boti, karena memotong rambut tidak bisa sembarangan dilakukan untuk masyarakat yang juga dikenal sebagai sebuah kerajaan terakhir yang berada di Pulau Timor tersebut. Masyarakat Boti pun masih tetap menjaga tradisi tersebut. Mulai dari anak – anak hingga orang dewasa, seluruhnya masih mempercayai tradisi dari nenek moyang yang juga merupakan keluarga kerajaan Boti tersebut. Bahkan, hal itu telah diajarkan kepada anak – anak keturunan masyarakat Boti sedari dini. Seluruh nilai – nilai luhur juga masih terus dilestarikan di tengah perkembangan jaman yang terjadi.Membatasi Sekolah Formal Dalam hal pendidikan, pada dasarnya masyarakat Boti tak melarang adanya sekolah formal untuk anak – anak dari masyarakat Boti. Hanya saja, masyarakat Boti masih membatasi apabila anak – anak ingin bersekolah formal hingga tingkatan yang tinggi. Meski masih membatasi tingkatan sekolah formal untuk anak – anak, namun masyarakat tetap mendapatkan pendidikan untuk kehidupan yang lebih baik. Pembatasan terhadap sekolah formal tersebut bertujuan untuk menjaga keaslian nilai-nilai luhur yang ada pada masyarakat Boti. Para tetua ingin memastikan bahwa masyarakat Boti tetap menjaga seluruh tradisi dari nenek moyang yang juga merupakan para pendahulu di kerajaan yang kini disebut sebagai Kerajaan terakhir yang masih ada di Pulau Timor tersebut.Membatasi modernisasi Modernisasi masih sangat dibatasi di kalangan masyarakat Boti jadi tak hanya sekolah formal saja yang dibatasi karena penduduk setempat masih sangat menjaga adat istiadatnya. Beberapa kebudayaan baru juga sangat sulit untuk masuk ke dalam masyarakat Boti. Pembatasan itulah yang menjadikan seluruh tradisi masih kian terjaga dan menjadi sebuah warisan dari Bangsa Indonesia yang juga merupakan Bangsa dengan berbagai kebudayaan yang menyatu dan dapat terus membaur dengan toleransi yang tinggi. Keindahan tradisi yang berbaur dengan eksotisme Pulau Timor membuat masyarakat Indonesia harus kian menyadari untuk menjaga seluruh warisan budaya di Indonesia, termasuk Kerajaan terakhir di Pulau Timor yang disebut dengan Kerajaan Boti.
- Home
- Berkunjung Ke Wilayah Kerajaan Terakhir di Pulau Timor, NTT