Nikmati Pengalaman Seru Mandi Lumpur Saat Menyusuri Goa Lorong Kereta

Bagi pecinta kegiatan wisata sekaligus kegiatan ekstrim sepertinya ada banyak lokasi yang menawarkan sensasi tersebut. Berkunjung ke suatu tempat yang tidak hanya indah akan tetapi juga menyajikan sebuah sensasi adrenalin. Ternyata sangat efektif membunuh stres dan mengusir lelah dan penat yang melingkupi sepanjang minggu. Mencoba sensasi tersebut tidak perlu jauh-jauh hingga melintasi samudra, cukup mampir ke Goa Lorong Kereta yang berada di kota Purbalingga. Petualangan Seru ke Goa Lorong Kereta Ingin mampir dan menikmati sensasi yang ditawarkan oleh Goa Lorong Kereta, bisa datang ke Desa Wisata Siwarak yang termasuk ke dalam Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah. Bagi yang memang mencintai kegiatan alam yang ekstrim datang kesini akan menjadi penyejuk keinginan tersebut. Pacuan adrenalin bahkan sudah bisa dirasakan sejak masuk ke mulut gua, yang ternyata sudah sangat ekstrim. Selama beberapa meter pertama masuk ke mulut Goa Lorong Kereta, Kita diwajibkan berjalan merangkak atau bahkan jongkok. Disebabkan oleh tinggi mulut gua yang tidak memungkinkan pengunjung untuk melewatinya sembari berjalan normal dengan berdiri. Namun, menikmati sensasi Goa Lorong Kereta sembari merangkak tidak akan berjalan sampai ke ujung. Sebab setelah beberapa meter, pengunjung akan mendapati langit-langit yang mulai meninggi sehingga bisa berjalan dengan normal. Meskipun sudah bisa menjelajahi Goa Lorong Kereta sembari berjalan biasa, bukan berarti tantangan yang ditawarkan sampai disitu saja. Berikutnya pengunjung dihadapkan pada kondisi goa yang menyempit dan juga lembab. Lebar gua hanya sekitar 2 meter saja, dan dinaungi oleh suasana yang gelap gulita tanpa ada sinar matahari yang bisa masuk di antara sela bebatuan gua. Ketakutan biasanya menjadi musuh terberat untuk menaklukkan sensasi demi sensasi di dalam Goa Lorong Kereta. Sehingga para wisatawan yang akan masuk ke dalam gua diwajibkan membawa perlengkapan seperti helm, sepatu boot, dan juga senter. Berbekal dengan perlengkapan tersebut bisa membantu mencapai titik ujung gua yang masih perlu menyusuri ratusan meter lagi. Sepanjang perjalanan menyusuri bagian dalam goa, Kita akan mendapati tetesan air dari stalaktit yang tidak pernah berhenti. Stalaktit sendiri merupakan batuan kapur yang berbentuk meruncing ke bawah. Hampir semua goa memiliki stalaktit ataupun stalakmit, meski beberapa tidak. Bentuk lorong pada goa memiliki tekstur yang menonjol dan memanjang di sepanjang perjalanan, ketika diraba akan terasa sensasi seperti berjalan di rel kereta api. Selain itu, pada beberapa bagian di dalam lorong goa pengunjung akan menemukan sebuah patahan. Patahan ini kemudian seolah terhubung kembali dengan bagian lorong goa lainnya. Bentuk seperti ini memang terbentuk secara alami dan menjadi ciri khas Goa Lorong Kereta. Itulah mengapa goa ekstrim ini diberi nama Lorong Kereta, sebab di dalamnya berbentuk lorong dengan gerbong yang saling terhubung dan melaju di atas rel. Sensasi lain selama menyusuri kedalaman goa ini ialah kondisi di dalamnya yang berlumpur, jatuh dan bermandikan lumpur. Seolah menjadi agenda tambahan menikmati wahana alam ini dan pengunjung pun menyukainya. Kondisi lumpur akan semakin berlimpah dan berada di hampir semua lorong ketika bertandang di musim penghujan. Pada musim hujan kadang air yang menggenang di bagian dasar goa bisa mencapai lutut orang dewasa. Pengalaman masuk dan menelusuri goa ini akan menjadi pengalaman yang menarik, sebab butuh beberapa keterampilan untuk menaklukkannya. Seperti keahlian panjat tebing, sebab beberapa lorongnya perlu dilewati dengan teknik tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.