Buah Papakin Khas Kalimantan yang Serupa Durian

Berkunjung ke daerah di Kalimantan Kita akan menjumpai jenis buah yang hanya bisa ditemui disana, yakni Buah Papakin. Buah Papakin termasuk ke dalam jenis buah durian sehingga jika diamati secara fisik nyaris serupa dengan buah beraroma khas tersebut. Namun, ada keunikan tersendiri yang membedakannya dengan durian sehingga tidak bisa disebut sebagai durian. Supaya bisa melihat sekaligus menyantap kelezatan buah Papakin, sebaiknya meluangkan waktu datang ke Kalimantan. Buah Unik Khas Kalimantan Buah Papakin bisa dijumpai di semua daerah di Pulau Kalimantan, selain itu juga mudah untuk ditemui karena tumbuh subur di hutan – hutan Kalimantan. Termasuk ke dalam jenis buah lokal, Papakin tidak bisa ditemui di sepanjang tahun sebab termasuk buah musiman. Hanya bisa dijumpai ketika mampir ke daerah di Kalimantan pada bulan tertentu saat buahnya masak dan siap dipetik. Buah ini memiliki kulit yang cukup keras dan dilindungi oleh duri sama persis dengan buah durian. Saat buah Papakin masih muda maka kulitnya akan berwarna hijau, semakin masak maka akan berubah ke kuningan sebelum kuning secara keseluruhan. Kadang bagi mereka yang tidak familiar dengan Papakin akan menyebutnya durian jika tidak mau mencobanya. Sebab perbedaan paling signifikan akan terasa dari rasa, aroma, dan juga tekstur buah Papakin saat disantap. Cara termudah membedakan antara Papakin dengan durian ialah warna daging buahnya yang cenderung berwarna jingga terang. Ada beberapa hal yang membedakan secara keseluruhan dengan buah durian, pertama ialah dari segi warna buah yang sudah dijelaskan. Kemudian berbeda pula dari segi aroma, jika pada durian lebih kuat dan bisa tercium meski lumayan jauh. Bersama Papakin tidak demikian sama harum juga seperti buah kebanyakan namun tidak terlalu semerbak selayaknya durian. Ketika buah sudah cukup masak maka akan keluar aroma khas Papakin yang manis dan wangi sehingga masyarakat setempat bisa membedakan sekilas bahwa buah tersebut adalah Papakin. Durian tidak diperbolehkan dikonsumsi oleh mereka yang bermasalah dengan pencernaan karena mengandung gas. Sementara pada Papakin tidak mengandung gas sama sekali sehingga aman dikonsumsi oleh siapa saja. Tesktur buahnya memang lebih keras namun ketika masuk ke lidah sensasi segar dan manisan buahnya memang sedap. Aroma buahnya pun lebih lembut sehingga tidak akan meninggalkan bekas jika selesai menyantapnya. Menjelang tengah tahun seperti sekarang buah Papakin mulai banyak yang masak dan mulai banyak penjualnya. Penjual Papakin biasanya akan menjajakan dagangannya saat sore tiba hingga malam di beberapa ruas jalan yang strategis. Beberapa lokasi di setiap daerah di Kalimantan menjadi lokasi tetap pedagang Papakin mencari pembeli. Saat tengah musim seperti ini tidak sulit menemukan buah yang manis dan aromanya harum khas Kalimantan. Beberapa penggemar Papakin mengatakan bahwa tingkat kemanisan buahnya bergantung pada daerah hutan tempatnya tumbuh. Sebagian besar mengaku bahwa Papakin termanis biasanya berasal dari hutan di kawasan Tanjung. Karena tergolong buah musiman maka saat baru beberapa orang panen kerap membuat harga buah ini lebih mahal. Biasanya buah dijual berdasarkan ukuran semakin besar akan semakin mahal, namun mendapatkan daging buah yang puas disantap. Papakin berukuran kecil bisa dibeli dengan harga Rp 5.000, maksimal Papakin terbesar dijual seharga Rp 50.000 per buahnya. Selain dilihat dari ukuran kondisi buah saat dijual pun menentukan harganya, semakin segar maka akan lebih mahal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.