Menyaksikan Satwa Liar di Bali Safari Marine Park

Pulau Dewata Bali tak hanya terkenal dengan obyek wisata pantainya saja yang sangat memikat, namun siapa sangka jika kamu berkunjung ke pulau yang satu ini maka kamu harus berkunjung juga ke Bali Safari dan Marine Park (BSMP). Di kawasan wisata tersebut kamu bisa melihat bagaimana seekor  Harimau bisa berdiri di atas kepala pengunjung. Tak dapat dipungkiri jika mayoritas pengunjung yang datang ke kawasan ini adalah orangtua bersama anak – anaknya yang sangat antusias menyapa para binatang satwa. Bedanya, BSMP merupakan rumah bagi 1.000 ekor satwa dari 80 spesies yang hidup dalam habitat layaknya di alam bebas. Berkunjung ke BSMP bisa dikatakan jika pengunjunglah yang akan “dikandangi”, Mengapa demikian? Karena semua wisatawan yang datang berkunjung ke kawasan wisata ini yang datang memakai kendaraan wajib memarkirkan kendaraan pribadinya di area yang telah disediakan. Dari parkiran tersebut barulah para pengunjung berpindah ke trem khusus untuk mengelilingi BSMP. Di kawasan ini para satwanya dibiarkan bebas berkeliaran di dalam area Bali Safari, hanya saja diberikan pembatas berupa kawat dan jembatan getar untuk menjaga keamanan masing – masing. Pemandu wisata di kawasan tersebut pun tak bosan untuk berbagi pengetahuan kepada para pengunjungnya mengenai satwa selama berkeliling di tiga zona satwa, yaitu Zona Indonesia, India dan Afrika di Bali Safari. Dengan adanya pemandu wisata tersebut maka para pengunjung jadi lebih mengetahui bagaimana kehidupan para satwa di Bali Safari tersebut misalnya saja seperti Singa jantan yang sanggup mengawini lebih dari lima singa betina ketika musim kawin tiba. Tak hanya itu saja namun ketika sedang asyik memperhatikan para satwa yang berkeliaran, tiba – tiba pengunjung disuguhkan dengan pemandangan yang sangat lucu di hari itu juga. Terlihat dua zebra yang saling berkejaran lalu tanpa malu – malu salah satu zebra menaiki ke badan zebra kedua. Serentak para pengunjung yang berada di dalam trem sibuk untuk mengambil gambar dan tertawa terbahak – bahak. Ranger atau pemandu wisata yang berada di dalam rem tersebut pun mengatakan jika saat ini memang sedang musim kawin zebra. Nah, setelah puas mengelilingi semua zona yang terdapat di Bali Safari maka tujuan selanjutnya adalah menyaksikan pertunjukan edukasi satwa.  Bali Safari mengadakan tiga acara berturut-turut, yaitu pertunjukan seputar hewan domestik atau hewan peliharaan, gajah, dan harimau. Intinya, ketiga acara tersebut mengajak penontonnya untuk menjaga kelestarian alam dan hewan, terlebih satwa terancam punah. Hal ini semacam cubitan kecil bagi orang dewasa yang kadang “alpa” untuk membuang sampah pada tempatnya. Saat mengikuti Safari Night maka kamu akan merasakan sensasi “dikerangkeng”. Kegiatan ini  tak ada bedanya dengan kegiatan sebelumnya yang melintasi rute serupa, namun hanya saja perbedaannya adalah para pengunjung dibawa kedalam mobil yang berbentuk kerangkeng di bagian belakangnya. Aktivitas ini terlihat sangat menegangkan, bagaimana tidak? Singa dan Harimau yang tadinya hanya bermalas – malasan berubah menjadi lincah, terlebih lagi ketika para pelatih hewan tersebut melempari kedua binatang tersebut dengan potongan – potongan ayam dari atas pagar kerangkeng mobil. Tak hanya sekedar binatang satwa namun di Bali Safari unsur budaya juga menjadi unsur utamanya. Di perjalanan masuk, kamu dapat melihat ukiran cerita Ramayana pada dinding penahan tanah. Selanjutnya disaat kamu istirahat sekitar pukul 14.30 WITA, kamu dapat melihat pertunjukan Bali Agung yang mengkisahkan tentang legenda Raja Jaya Pangus. Setelahnya, pengunjung dipersilakan bersantai di ruang tunggu untuk menonton tari kecak pada panggung yang sama. Satu hal yang sangat berkesan adalah saat dimana kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar Tari Bali yang dapat melatih keseimbangan dan sinkronisasi tubuh. Nah, di sini akan ketahuan berbakat atau tidak seseorang untuk urusan menari ini. Ketika sore tiba, barulah lelah akan terasa setelah seharian berkeliling di Bali Safari Marine Park. Rasa ingin tahu bisa membuat pengunjung terus menjelajah ke setiap sudut taman konservasi seluas 43 hektar ini. Sayangnya, waktu berlalu cepat namun paling tidak para pengunjung BSMP bisa membuktikan jika menyapa hewan satwa bukan hanya kegiatan liburan untuk anak kecil saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.