Tantangan Buat Farah Quinn, Jadi Chef di Pesawat!

Kalau berbicara tentang identitas suatu bangsa, apa yang biasanya terpikirkan di kepala? Kuliner alias makanan adalah jelas salah satu yang utama. Dari situlah, biasanya orang-orang akan mengenali beragamnya budaya negara tertentu. Ini terutama sangat terlihat ketika ada maskapai asing yang memasukkan masakan Indonesia ke dalam salah satu menunya. Salah satunya adalah Farah Quinn yang merupakan Chef cantik dari Indonesia ini sekarang telah menjadi Brand Ambassador asal Indonesia untuk maskapai dari Belanda, yaitu KLM. Di sanalah, nantinya Farah Quinn akan menyuguhkan berbagai menu – menu masakan khas dari Indonesia dan akan menjadi salah satu menu dari maskapai ini. Banyak Tantangan Menghadapi selera masyarakat internasional, Farah Quinn sendiri mengandalkan menu masa kecilnya yaitu menu khas dari Palembang dan menu – menu lain yang asli dari Sumatera. Jadi jangan heran jika kamu terbang dengan KLM di rute penerbangan Jakarta-Bali-Jakarta atau Jakarta-Kuala Lumpur-Jakarta yang dimana kamu akan menemukan menu seperti ayam kecap dan berbagai kue yang bahannya dari gula aren dan santan. Tapi menjadi seorang koki yang  menyiapkan menu makanan untuk dinikmati di udara bukan hal yang mudah, dan hal ini pun juga diakui oleh Farah Quinn sendiri. Pastinya kamu yang pernah makan di pesawat tahu kalau di udara, entah kenapa rasa makanan jadi kurang nikmat. Nah ini salah satu tantangannya, dan banyak lagi hal – hal lain yang membuat chef satu ini harus putar otak mengatasinya, misalnya: 1. Menu yang harus diganti setiap 3 bulan sekali agar tidak membosankan. Ini berarti segala macam pengetahuan kuliner yang dimilikinya benar – benar diuji. 2. Bahan dan bumbu untuk masakan itu sendiri. Bayangkan saja, kamu jelas tak akan bisa memasak dengan normal di pesawat. Jadi tentu saja semua makanan yang tersedia baik gourmet atau yang kelas ekonomi, sudah dimasak sejak di darat dan dipanaskan kembali di atas. Ini tentu bakal mengubah rasa dari makanan dan membuatnya harus mengadaptasi bumbu – bumbunya. 3. Soal alergi, banyak orang-orang luar negeri yang terutama alergi dengan kacang tanah. Padahal kamu tahu sendiri jika banyak makanan di Indonesia yang menggunakan kacang tanah sebagai bahan utama ataupun pelengkap. Akibatnya, kacang pun harus diganti dengan kacang mede yang lebih aman, padahal harga dan rasanya jelas berbeda. Namun berbicara tentang berbedanya rasa makanan ketika kamu sedang naik pesawat, ternyata sebenarnya ada alasan ilmiahnya kenapa hal ini bisa terjadi. Berikut ini penjelasannya: 1. Tekanan yang rendah di atas awan Berada di ketinggian yang sangat tersebut bakalan membuat segala indramu bermasalah. Penciuman jadi kurang, dan indra perasa di lidah pun juga jadi tak berfungsi dengan baik. Akibatnya, rasa makanan pun jadi kurang nikmat. 2. Udara kering Ada di ketinggian sampai puluhan dan ratusan ribu kaki juga membuat udara terasa kering dan membuat selera makan jadi turun. 3. Makanan yang tak langsung dihidangkan Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk membuat makanan bagi para penumpang di pesawat, yang dilakukan oleh semua maskapai adalah memasaknya dulu di bawah, baru kemudian dihangatkan dan dibagikan ke penumpang di pesawat sesuai pesanan. Karena tidak lagi fresh, maka rasanya jelas akan berkurang nikmatnya. Nah, itulah beberapa tantangan yang bakal dihadapi oleh Farah Quinn ketika menjadi Brand Ambassador Indonesia ini. Penasaran kira – kira chef cakep ini sukses atau tidak? Kamu bisa melihatnya sendiri ketika mencoba untuk menggunakan penerbangan asal Belanda ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.