Apa Sih Alasan Membuka Penutup Jendela Pesawat Saat Lepas Landas?

Ketika naik pesawat menuju daerah atau negara tujuan maka Kita selaku penumpang akan mendapatkan beragam instruksi. Instruksi ini disampaikan secara runtut oleh awak kabin yang bertugas untuk menyampaikan semua informasi penerbangan. Instruksi yang diinformasikan ini sebaiknya didengarkan dan dipahami dengan baik kemudian mematuhinya. Ada banyak instruksi yang nantinya akan disampaikan dan salah satunya ialah berkaitan dengan jendela di masing-masing kursi penumpang. Alasan di Balik Instruksi Membuka Jendela Pesawat Penutup jendela di setiap kursi penumpang ketika lepas landas akan diminta untuk dibuka, dan ditutup ketika hendak mendarat. Instruksi yang terdengar cukup sederhana ini ternyata menyimpan banyak alasan yang berkaitan dengan penerbangan itu sendiri. Pertanyaannya adalah, alasan apa yang mendasari sehingga perlu membuka penutup jendela tersebut? Alasan utamanya tentu tidak terlalu jauh dari alasan keamanan selama penerbangan berlangsung kepada seluruh penumpang. Menurut Pengamat Penerbangan, yakni Chappy Hakim, instruksi yang berkaitan dengan pembukaan penutup jendela pesawat. Memang berhubungan dengan faktor keselamatan atau keamanan dalam penerbangan yang berlangsung. Sebab dengan penutup jendela yang terbuka bisa membantu sistem pencahayaan ketika pencahayaan dari badan pesawat mengalami masalah. Terutama sering terjadi pada sebelas menit lepas landas yang merupakan fase kritis sebuah penerbangan. Situasi berbahaya bisa membuat kondisi di dalam pesawat gelap gulita sehingga memperlambat dan menghambat proses evakuasi penumpang. Jika penutup jendela terbuka maka cahaya alami dari luar bisa masuk ke dalam pesawat dan memberikan pencahayaan yang cukup. Kemudian terbukanya penutup jendela ini juga membantu para awak pesawat dan penumpang. Melihat kondisi di luar apakah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau dalam kondisi yang baik-baik saja. Kondisi akan semakin berbahaya jika jendela dalam keadaan tertutup, sebab bisa membuat pesawat gelap gulita. Penumpang yang panik akan kebingungan mencari jalan menuju pintu darurat, mengambil peralatan keselamatan, membuka seat belt, dan lain sebagainya. Ketika mendapatkan penerangan alami tatkala lampu di dalam pesawat mati maka akan terbantu menyelamatkan diri. Sekaligus tidak menutup kemungkinan penumpang satu dengan yang lainnya saling membantu proses evakuasi tersebut. Keuntungan lain adalah untuk mengecek kondisi keamanan di luar badan pesawat, sehingga paham apa yang terjadi. Misal ada bagian pesawat yang terbakar maka dengan mudah awak pesawat mengetahuinya dengan melihat ke luar jendela. Kemudian bisa mengambil tindakan cepat dan tepat untuk mengatasi situasi tersebut sehingga meredam kepanikan berlebihan para penumpang. Jika berada pada kondisi jendela tertutup maka awak pesawat ataupun penumpang bisa jadi tidak paham apa yang terjadi. Situasi seperti ini akan memperparah keadaan dan tidak sigap atau cepat dalam melindungi diri dan para penumpang lainnya. Semua instruksi yang diberikan selama penerbangan berlangsung pada intinya memberikan instruksi keselamatan. Mendengarkan dengan seksama meskipun sudah kesekian kalinya naik pesawat menjadi pilihan yang bijak sekaligus cerdas. Upaya bersama untuk menjaga keselamatan akan memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan seluruh penumpang di dalamnya. Kondisi paling kritis saat penerbangan memang bukan pada saat pesawat mengudara, meskipun bisa saja terjadi. Presentasi kemungkinannya tidak sebesar pada fase kritis, yakni saat pesawat hendak lepas landas dan akan mendarat. Ada berbagai kemungkinan buruk yang bisa terjadi mulai dari pesawat tergelincir, roda pesawat tidak bisa dinaikkan, pendaratan yang tidak sempurna, dan lain sebagainya. Maka selalu ikuti instruksi yang diberikan sebagai upaya mencegah kondisi terburuk terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.