Lima Kuliner di Kota Jogja yang Cocok Dijadikan Sebagai Menu Sarapan

Sarapan atau makan pagi menjadi salah satu hal wajib bagi manusia untuk mengisi energi guna menjalani aktivitas sehari – hari. Setiap orang memiliki selera menu masing – masing. Menu sarapan juga bisa berbeda berdasarkan budaya bahkan negara. Nah, tak ada salahnya jika menu sarapan kamu kali ini dengan menikmati makanan tradisional khas Kota Jogja. Selain rasanya yang lezat, variannya pun beragam. Berikut ini ada beberapa menu yang bisa kamu jadikan sebagai menu sarapan. Mau tahu apa saja? Simak ulasannya berikut ini ya! 1. Gudeg Tentunya kamu sudah tak asing lagi dengan kuliner khas Jogja yang satu ini yaitu Gudeg. Kuliner yang terbuat dari nangka muda yang direbus dengan campuran santa, gula aren, dan rempah – rempah sangat cocok dinikmati saat pagi hari. Biasanya gudeg sangat nikmat disantap dengan tambahan nasi, sambal krecek, telur pindang, tahu bacem ayam bacem dan areh gurih. Membutuhkan waktu berjam – jam untuk menghasilkan gudeg yang nikmat dengan rasa yang pas. 2. Brongkos Brongkos merupakan salah satu jenis kuliner tradisional khas Jogja yang terbuat dari daging sapi sebagai bahan utamanya. Daging sapi tersebut kemudian dimasak dengan menggunakan campuran santan, kecap manis, jahe, lengkuas, serai dan cabai. Sajian Brongkos hampir mirip dengan gudeg, hanya saja yang membedakan adalah bahan utama yang digunakan. Brongkos sangat nikmat disantap dengan nasi putih hangat. 3. Nasi Pecel Nasi Pecel merupakan sebuah menu sederhana yang paling pas buat sarapan pagi. Sesuai namanya, kuliner yang satu ini terbuat dari nasi putih yang dicampur dengan sayur mayur, bumbu kacang serta taburan kerupuk diatasnya semakin menambah sedap citarasa dari pecel ini. Meski kita ketahui jika pecel merupakan kuliner khas Madiun namun Nasi Pecel yang satu ini sudah sudah pas dengan lidah masyarakat Jogja. Jadi, citarasanya menjadi semakin khas Jogja sehingga sangat cocok dijadikan sebagai menu sarapan. 4. Jadah Tempe Jadah Tempe adalah salah satu kuliner tradisional khas Sleman, tepatnya berasal dari daerah Lereng Gunung Merapi, Kaliurang. Bahan utamanya menggunakan ketan yang diberi campuran parutan kelapa sehingga menimbulkan rasa gurih di lidah. Untuk tempenya diolah dengan cara dibacem sehingga memiliki rasa yang manis dan gurih. Umumnya kuliner yang satu ini dibungkus dengan daun pisang. Cara menikmati jadah tempe sangat sederhana yaitu dengan menyantapnya bersama – sama dalam satu tangkup atau dengan cara memakan burger. 5. Bothok Mlanding Botok dalah makanan khas Jawa yang terbuat awalnya dari ampas/bungkil kelapa yang sudah diambil sarinya (santan). Pada awalnya botok yang terbuat dari ampas kelapa ini dimasak, agar ampas kelapa yang masih bergizi ini tidak dibuang. Oleh karena itu ampas kelapa ini kemudian dibumbui dengan cabai, garam, merica dan daun salam, dibungkus dalam daun pisang, yang kemudian dikukus dalam uap panas. Botok pada saat ini dimodifikasi juga dengan petai cina, tahu, teri, udang atau bahkan larva tawon/lebah. Selain itu, kadang di dalam masakan botok ini juga ditambahkan bahan-bahan lain seperti petai cina atau sering disebut mlanding didaerah Jawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.