Wisata Religi di Makam Tumpang Talu, Kalimantan Selatan

Tempat wisata tidak hanya berupa keindahan alam walaupun keindahan alam tersebut merupakan daya tarik terbesar ketika para wisatawan berkunjung ke tempat wisata. Terdapat beberapa destinasi wisata dan salah satunya adalah tempat wisata religi atau tempat wisata yang juga dapat berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Salah satu kawasan yang terkenal dengan wisata religinya adalah di Kalimantan Selatan tepatnya di Hulu Sungai Selatan. Di wilayah yang dihuni oleh Suku Banjar tersebut mayoritas masyarakatnya adalah umat Islam sehingga tidak heran jika nantinya kamu mengunjungi tempat ini akan menemui banyak bangunan masjid bahkan Mushola yang sudah tua. Bangunan tersebut memiliki sejarah tersendiri serta memiliki seni bangunan atau arsitektur yang unik. Di wilayah tempat suku Banjar bernaung ini juga terdapat makam para ulama yang sering dikunjungi oleh warga. Tidak heran jika terdapat makam dengan selimut kain yang berwarna kuning, hijau yang memiliki kaligrafi Arab serta berkelambu yang tidak hanya merupakan makam para ulama namun juga pejuang kemerdekaan yang menjadi tokoh penting. Di kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat beberapa destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi oleh umat Islam. Pertama adalah Kubur Anam atau disebut juga Makan (enam) Pejuang atau Makam 6 Orang Pahlawan. Destinasi wisata religi ini berada di Jl. Ahmad Yani di Desa Ida Manggala, Kecamatan Sungai Raya. Disebut sebagai makan 6 orang pahlawan karena terdapat 6 pejuang RI yang dikuburkan dalam 2 lubang sehingga terdapat 2 makan di tempat tersebut. Pahlawan yang dimakamkan di tempat ini yaitu: • Ahmad Sumbawa, • Muhammad, • Salamat, • Ugub, • Marhalla, • Darmawi. Kedua adalah Makam Tumpang Talu yang berada di Jl. Ahmad Yani, kelurahan Kandangan Barat, Kandangan. Sama seperti Makam 6 Orang Pahlawan, di tempat ini juga bersemayang beberapa jenazah dalam 1 lubang. Bedanya, di tempat ini hanya terdapat 1 lubang untuk 3 orang jenazah yang merupakan pejuang Kemerdekaan yang berasal dari Kalimantan Selatan yang tewas saat pertempuran Hantarukung di tahun 1899 yang terjadi di Parincahan, Kandangan. Dinamakan sebagai Makam Tumpang Talun atau Makam tumpang tiga karena posisi jenazah yang bertumpangan atau bertumpuk 3. Para pejuang yang dikuburkan yaitu Bochari, Landoek, Mantamin. Ketiga adalah Makam H. Sa’duddin. Bernama asli Haji Muhammad Thaib atau dikenal juga sebagai H. Sa’duddin merupakan seorang ulama yang terkenal yang bersal dari kabupeten Hulu Sungai Selatan. Beliau lahir pada 1194 Hijriah atau 1774 Mahasehi di Kampung Dalam Pagar, Martapura. Ayahnya adalah ‘Alimul Allamah haji Muhammad As’ad yang merupakan seorang mufti Kerajaan Banjar dan beliau yang mengajarkan pendidikan langsung ke H. Sa’duddin. Ketika berusia 35 tahun, H. Sa’duddin menuntut ilmu di Mekah selama 10 tahun dan kembali dengan membawa ilmu pengetahuan dan bergelar AL-Alimul Al-lamah. Beliau pindah ke Kampung Taniran untuk berdakwah dan ditempat tersebut dimakamkan yaitu di Jl. Taniran Kubah, Angkinan. Keempat adalah makam Habib Abu Bakar atau Habib Lumpangi. Beliau adalah habib di Laksado, Hulu Sungai Selatan yang datang dari Yaman, Yordania untuk keperluan berdakwah atau menyebarkan agama Islam. Tidak hanya warga Laksado, namun juga warga Kandangan, Barabai Nagara serta Amuntai yang datang ke pengajiannya. Beliau selama 45 tahun berdakwah hingga di tahun 1860 hijriah, wafat dan dimakamkan di Jl. Lumpangi, desa Lumpangi, Laksado, Hulu Sungai Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.