Cold Email Efektif Untuk Meningkatkan Prospek Bisnis

menjangkau decision maker tanpa perlu perantara. Kedua, email bisa dilacak—kamu tahu kapan dibuka, link apa yang diklik, dan kapan waktu terbaik follow-up. Tools seperti Mailchimp atau Hunter.io bikin proses ini lebih mudah. Yang sering dilupakan: cold email bukan sekadar jualan. Tujuannya ... CTR (Click-Through Rate) Berapa banyak yang klik link kalender, case study, atau landing page-mu. CTR 3-5% dianggap solid. Prospek yang klik tapi nggak reply bisa jadi target follow-up spesifik ("Saya lihat Anda buka link tentang X..."). Conversion to Meeting Dari semua yang reply, berapa

Read More

Strategi Efektif Menjual Produk Mahal dengan High Ticket Sales

lebih menarik daripada produk itu sendiri. Baca Juga: Cara Memilih Pampers Terbaik untuk Kenyamanan Bayi Strategi Follow Up yang Efektif Follow up produk mahal itu seperti merawat tanaman langka—butuh timing dan takaran tepat. Marketing Donut bilang 80% penjualan butuh 5 follow up, tapi ... kebanyakan sales cuma mencoba 2x. Pertama, variasikan channel: Email formal untuk proposal Voice note personal via WhatsApp Video singkat "thinking of you" Studi SuperOffice menunjukkan multi-channel follow up meningkatkan respons 250%. Gunakan "value drip"—setiap kontak

Read More

Email Transaksional dan Notifikasi Otomatis untuk CRM

Misalnya, kirim reminder pembayaran hanya untuk transaksi di atas Rp1 juta, atau beri notif follow-up ke sales jika lead tidak dibalas 24 jam. Sistem CRM seperti HubSpot bahkan punya fitur workflow automation untuk mengatur ini tanpa coding. Hasilnya? Proses yang biasanya memakan waktu berjam-jam ... e-commerce bisa setel drip campaign—email konfirmasi order hari ini, notifikasi SMS saat paket dikirim besok, dan email follow-up setelah barang diterima. Semua jalan otomatis, tapi terasa personal karena datanya saling terhubung. Hasilnya? Operasional lancar, pelanggan senang. Baca Juga:

Read More