Wisata ke Jogja, Jangan Lupa Menyusuri Daerah Malioboro yang Semakin Kesini Semakin Tertib dan Nyaman

Jogja memang dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata, apalagi bagi mereka yang menghendaki liburan dengan sensasi budaya Jawa yang begitu kental. Apalagi disini memang ada banyak sekali diantara spot-spot atau destinasi wisata menarik yang bisa Anda kunjungi, jika ingin melihat peninggalan dari masa kerajaan dahulu seperti diantaranya candi juga banyak, begitu juga dengan museum dan gedung-gedung penuh dengan nilai sejarah. Tidak heran jika seandainya banyak sekali diantara wisatawan yang tidak hanya berasal dari Jogja saja, melainkan sampai mancanegara yang jauh-jauh datang kesini.

Bahkan jika seandainya Anda datang berkunjung ke pusat kota Jogja, tentunya sudah tidak begitu asing dengan Malioboro bukan, ini adalah daerah paling padat dan banyak didatangi oleh wisatawan, apalagi ketika sudah memasuki akhir peka, agaknya Anda akan menemui jalanan yang begitu padat dengan manusia disini. Jalan utama yang ada di jantung Kota Jogja ini dikenal sebagai pusat berkumpulnya anak muda atau wisatawan, apalagi ketika sudah memasuki sore hingga malam hari.

Biasanya mereka akan nongkrong, kemudian shopping atau menikmati wisata kuliner yang memang banyak sekali disajikan di kawasan sekitarnya, dari kaki lima sampai dengan rumah makan mewah. Rasanya memang belum lengkap datang ke Jogja, jika seandainya Anda belum menginjakkan kaki ke Malioboro ini. Hanya saja semakin kesini jika dilihat kawasan Malioboro tersebut memang semakin ramai atau padat dengan wisatawan. Hal inilah yang juga sering kali membuat kenyamanan Anda menjadi sedikit terusik. Mengingat dimana-mana terjadi kemacetan, belum lagi dengan banyaknya sampah yang bertebaran karena memang wisatawan tidak disiplin di dalam membuang sampah, meskipun sudah disediakan tempatnya.

Melihat akan kondisi tersebut maka Pemerintah Yogyakarta kemudian juga membuat sebuah terobosan baru, dilakukan berbagai macam pembenahan. Hal ini sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak tahun 2016. Diantaranya adalah dengan mulai dilakukan pengosongan lahan parkir sepeda motor yang ada di kawasan Timur Malioboro, kemudian dipindahkan ke parkir portable Abu Bakar Ali. Meskipun nyatanya hal tersebut tidak mudah dilakukan, namun pemerintah berhasil menertibkannya.

Pada tahun 2019 ini juga mulai dilakukan beberapa pembenahan lainnya, diantaranya adalah mulai dilakukan uji coba larangan melintasi semi pedestarian Malioboro. Hal ini diberlakukan dengan tujuan agar wisatawan yang berjalan kaki nantinya akan lebih nyaman mengunjungi setiap sudut kota tersebut, terbebas dari kemacetan dan pastinya juga polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. Hanya saja meskipun di satu sisi wisatawan diuntungkan dengan adanya hal ini, namun tidak bagi pedagang kaki lima.

Jika seandainya diberlakukan aturan tersebut, maka nantinya mereka sudah pasti kesulitan di dalam melakukan bongkar muat barang dagangan, tentunya akan menganggu kelancaran bisnis yang digeluti tersebut. Juga ada aturan baru lagi yang diberlakukan disini, diantaranya adalah Kawasan yang bebas rokok, dengan tujuan lagi-lagi untuk menunjang kenyamanan wisatawan yang datang kesini, sehingga nantinya tidak tercemari oleh polusi. Sudah terlihat rambu-rambu larangan merokok yang ada di beberapa sudut kota. Hanya saja memang belum sepenuhnya terealisasikan.

Sebagian besar sudah bisa dirasakan perubahannya antara Malioboro yang dulu dengan yang sekarang, sehingga nantinya wisatawan akan mendapatkan kenyamanan jika seandainya melakukan kunjungan wisata kesini. Jadi jika seandainya Anda kebingungan ingin menghabiskan waktu liburan kemana, maka Jogja bisa jadi salah satu pilihan menarik yang dapat dikunjungi bersama dengan keluarga maupun teman-teman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.